Sejak awal hingga akhir, meluncurkan startup adalah
perjuangan yang kompleks dan membutuhkan kerja keras. Setiap hari adalah
suatu petualangan, dan masalah akan seringkali muncul dengan cepat.
Tidak peduli apakah anda seorang desainer suatu aplikasi yang hebat atau
programmer yang handal, anda akan menemukan banyak pertanyaan selama perjalanan anda yang Google pun tidak bisa menjawabnya dengan tepat.
Oleh karena itu, Founder Institute mengumpulkan beberapa tips dari berbagai entrepreneur untuk membantu anda menyelesaikan masalah yang akan anda hadapi setiap harinya.
- Rob Wu, CEO dan Funder CauseVox, platform crowdfunding yang membantu perusahaan non-profit dan individual untuk membuat website dalam rangka meningkatkan pendanaan tanpa developer.
- Aleksandar Bibovski, Founder Book A Boat.
- Carlos Rohrer, Founder Terviu.
- Kevin Creusy, Co-Founder Upfluence, marketplace B2B yang dibuat untuk memfasilitasi partnership yang saling menguntungkan dengan influencer dan advertiser.
- Missy DePew, Founder MOMZY, Inc., yang membantu ibu-ibu menemukan produk anak dan bayi yang unik, yang di-posting oleh ibu lainnya.
- Christophe Philemotte, Co Founder PullReview, software yang membantu developer Ruby menggunakan GitHub untuk menjadi developer Ruby yang lebih handal melalui code review.
Oleh karena itu, Founder Institute mengumpulkan beberapa tips dari berbagai entrepreneur untuk membantu anda menyelesaikan masalah yang akan anda hadapi setiap harinya.
1. Membuat daftar customer anda
“Jika anda membangun startup B2C, buatlah suatu daftar yang terdiri dari 1.000 customer yang tertarik dengan produk anda, dengan sekitar puluhan dari mereka mau menggunakan platform anda ketika anda meluncurkannya. Melalui cara ini, anda memvalidasi user, cerita untuk disampaikan ke media, dan pendapatan sejak hari pertama.”- Rob Wu, CEO dan Funder CauseVox, platform crowdfunding yang membantu perusahaan non-profit dan individual untuk membuat website dalam rangka meningkatkan pendanaan tanpa developer.
2. Caritahu titik yang menjadi permasalahan bagi customer anda
“Temukan 10 customer yang memiliki permasalahan pada masalah yang ide anda coba selesaikan, lalu buat landing page-nya, gunakan kupon Google Ads sebesar U$50, bayar U$10 untuk menggunakan Skype, hubungi customer yang memberikan anda alamat email mereka dan coba untuk mendapatkan uang dari mereka, setidaknya satu customer.”- Aleksandar Bibovski, Founder Book A Boat.
3. Membangun hubungan dengan customer anda
“Dari perspektif saya dan dari apa yang saya baca selama ini, salah satu strategi yang paling efektif adalah berbicara dan membangun hubungan dengan orang. Bicaralah kepada customer anda dan bangunlah hubungan secara emosional dengan mereka. Tunjukkan kenapa produk/layanan anda bisa menyelesaikan masalah yang mereka sedang hadapi dan jelaskan bahwa apa yang anda tawarkan ini bukan sekedar vitamin. Biarkan user merasakan bahwa anda terhubung dengan mereka dan anda merasakan apa yang mereka rasakan.- Carlos Rohrer, Founder Terviu.
4. Growth Hack
“Lakukan growth hack untuk meraih 1.000 user pertama anda. Kami mengembangkan crawler untuk mengindeks 50.000 website e-commerce dan 30.000 blog sebelum merilis produk kami. Kami menghubungi mereka selama enam bulan (melakukan A/B testing pada email kami), kami mendapatkan U$1 dari setiap website e-commerce yang kami hubungi dan 10% dari blogger mendaftar pada website kami. Dengan menggunakan strategi yang sama, sekarang kami menargetkan pendapatan sebesar U$300.000 pada tahun 2014 dan berencana untuk meluncurkannya di 15 negara baru dengan database yang jauh lebih besar.- Kevin Creusy, Co-Founder Upfluence, marketplace B2B yang dibuat untuk memfasilitasi partnership yang saling menguntungkan dengan influencer dan advertiser.
5. Membangun momentum
“Saya telah mencoba untuk meluncurkan Momzy. Saya ingin semuanya menjadi sempurna sebelum saya memperkenalkannya kepada komunitas ibu-ibu dan melihat traction-nya. Meluncurkan suatu perusahaan adalah sesuatu yang membanggakan, tapi itu sulit dan membutuhkan waktu yang lebih lama dari yang anda bayangkan sebelumnya. Jadi cobalah luncurkan produk anda secepat mungkin setelah produk anda cukup solid di pasar.- Missy DePew, Founder MOMZY, Inc., yang membantu ibu-ibu menemukan produk anak dan bayi yang unik, yang di-posting oleh ibu lainnya.
6. Buat peluncuran produk anda sebagai sesuatu yang ditunggu-tunggu
“Simpan tanggal peluncuran produk anda kepada diri anda sendiri, jangan sebarkan ke publik. Katakan saja, “Kami akan segera meluncurkannya.”- Christophe Philemotte, Co Founder PullReview, software yang membantu developer Ruby menggunakan GitHub untuk menjadi developer Ruby yang lebih handal melalui code review.
7. Inbound Marketing
“Blog, blog, dan teruslah blogging. Dengan melakukan blogging, anda telah melakukan inbound marketing. Cara terbaik untuk memulainya adalah segeralah melakukannya. Walaupun anda pikir bahwa anda tidak memiliki banyak konten untuk dituliskan sebelum peluncuran produk anda, me-engage komunitas adalah strategi yang bagus karena sangat relevan dengan Google. Jika anda tidak tahu cara memulainya, berikut ini adalah tiga tipsnya:- Berkomentar di suatu topik tertentu di industri tertentu, jika anda tidak mau memberikan opini anda, anda bisa menyimpulkan opini orang lain
- Wawancara customer, supplier atau partner. Dan tuangkan dalam bentuk blog, vlog, ataupun keduanya.
- Tulis tentang kompetisi anda, pikirkan tentang solusi yang sudah ada kepada masalah yang sedang anda coba selesaikan. Walaupun solusi ini tidak seefisien seperti solusi yang anda tawarkan kepada mereka, anda harus menulisnya, melalui cara ini anda akan mendapatkan kepercayaan dari audience/customer.